Puisi ini dibuatkan khusus buat aku, dari sahabatku tercinta Mustika Ramdaniah. Syukron
so much beibeih..
BELUM
SAATNYA!
Lagi-lagi ku tahan rindu
Bibir menyipu namun mata meredup
“Belum saatnya! Belum saatnya!”
Terbesit lagi kalimat itu
Ku tampar hatiku keras-keras
Pedih...
Tak ada air mata yang deras
Hanya sedikit menggenang
disisinya
Sedikit gelap
Namun masih bisa melihat
Langkah kakiku takan berhenti
“Jangan menoleh ke belakang!!”
Tanpamu...
Setiap harinya aku tak bisa..
Tapi raga ini terlalu kuat
Walau hati tak lagi utuh
Untukmu
yang Hanya Singgah
Layaknya daun
Terbawa angin hanya diam
Melemah...
Seperti aku saat ini
Tak berarah
Tak beraturan
Namun mencoba kuat
Menunggu angin reda
Ku serahkan semuanya pada yang
memiliki Kuasa
Tuhan...
Lagi-lagi aku tahan
Kunci rapat-rapat lalu ku buang
kuncinya (hati)
Agar tak ada celah untukmu juga
untuknya
Yang hanya siggah lalu hilang
Sendiri?
Tidak...
Ada mereka yang selalu menguatkan
Walau terkadang ada saja kerikil
tajam
Yang tak sengaja ku injak
Walaupun sudah memakai alas
Sakit...
Namun ada obatnya
Zat yang memiliki hati
Kuat...
Hatiku nampaknya sudah terlalu
tegar
Pahitnya ku teguk dengan kuat
Walau saat meminumnya ku tahan
denyut ini
Untuk dua per empat detik
Berderai?...
Tak akan
Tak akan ku biarkan pipiku basah
“Cukup” ku bilang “Cukup!!”