Sejarah
Hari Ibu
oleh
Widiah
Hasanah
Hai Guys...
Kali ini saya akan
membahas tentang teks cerita sejarah Hari Ibu. Saya yakin sahabat semua pasti
sudah tahu apa hari ibu itu, kan? Mungkin
sebagian dari sahabat pernah atau bahkan sering merayakan hari ibu.
Ok langsung saja, ya!
Di Indonesia, Hari Ibu
atau bahasa gaulnya Mother’s Day
diperingati setiap 22 Desember. Peringatan ini berawal dari Sumpah Pemuda yang
diikrarkan pada 28 Oktober 1928 yang berhasil membakar semangat kaum hawa untuk
menyelenggarakan kongres.
Akhirnya, Kongres I berhasil
dilaksanakan pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang dihadiri oleh 30
organisasi wanita di Jawa dan Sumatra. Wow! Kongres tersebut menghasilkan keputusan
dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan
Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI). Organisasi ini dibentuk tak lain dan tak bukan hanya untuk
memperjuangkan perbaikan derajat kedudukan wanita.
Kemudian, pada 1935
diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta, lho! Sahabat tahu tidak? Kongres
tersebut berhasil menetapkan fungsi utama perempuan Indonesia sebagai Ibu
Bangsa.
Lalu, 3 tahun kemudian
diadakanlah Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung yang menghasilkan
keputusan bahwa pada 22 Desember diperingati sebagai “Hari Ibu”. Akan tetapi ,
keputusan ini belum ditetapkan secara resmi banget, lho! Barulah pada 1959
disahkan secara resmi oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden NO.316
Tahun 1959, bahwa 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara
nasional hingga kini, hore!!!
By
the way, peringatan Hari Ibu di setiap negara itu berbeda,
lho! Di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada,
Jerman, Italia, Jepang, Malaysia, Singapura, Belanda, Taiwan, dan Hongkong,
Hari Ibu atau Mother’s Day dirayakan pada Minggu di pekan kedua Mei.
Oh ya sahabat, sebenarnya,
PPPI telah beberapa kali mengubah nama sih. Pada 1938, PPPI berubah menjadi Kongres
Wanita Indonesia (Kowani). Organisasi ini memiliki semboyan pada lambang Hari
Ibu “Merdeka Melaksanakan Dharma”.
Perlu sahabat ketahui,
pada 1973 Kowani berhasil menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW), hebat bukan?
Nah, seperti itu
sahabat ceritanya. Jadi, sebagai seorang
anak yang baik, kita harus patuh kepada orang tua terutama ibu karena kita
semua tahu bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu.
Salam persahabatan....
Sumber : mikirbae.com
wikipedia
