Syarat Diterimanya Ibadah
1. Ikhlas, yaitu semata-mata karena Allah SWT,
dengan menjauhi syirik besar dan syirik kecil (riya).
2. Ittiba’, yaitu sesuai apa yang dicontohkan
Rasulullah SAW.
Dalil-dalil terkait dua syarat ini
adalah sebagai berikut:
Ø “..... Maka barangsiapa mengharap
pertemuan dengan Rabbnya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah
dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Rabbnya.”
(QS.Al-Kahfi[18]:110)
Ø “Padahal mereka hanya diperintah
menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan)
agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah adalah agama yang lurus (benar).”
(QS.Al-Bayyinah[98]:5)
Ø “Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni
dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.Ali ‘Imran[3]:31)
Muslim yang sejati harus berusaha
sesuai kemampuannya agar ibadah yang dilakukan setiap hari diterima oleh Allah,
karena Nabi Muhammad SAW setiap hari berdoa memohon kepada Allah agar diberikan
ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amalan yang diterima.